NdCharo, Buku & Artikel

"Aku ingin menjadi seorang yang menulis karena berkembang, dan berkembang karena menulis" kutipan dari Santo Agustinus

Sunday, April 30, 2006

Saya tidak bisa melakukan semuanya sekaligus !

Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya, Pengkhotbah 3:1.

Sebagai manusia biasa, saya sering menyadari kalau semangat saya jauh lebih besar dari kapasitas yang saya miliki. Semua hal ingin saya kerjakan, dan segala peran dilakukan dengan baik. Tapi pada kenyataannya hal ini akan membuat kita kewalahan sendiri, dan hanya kegagalan dan kelelahan yang ada di ujung perjalanannya. Sebagai orang yang sudah diselamatkan, kita tidak mungkin bertumbuh sendiri dalam hal rohani. Kita membutuhkan komunitas, karena batu bara itu sepanas apapun dia akan menjadi dingin saja kalau dia sendirian. Di gereja GBKP ini, Permata adalah wadah yang menjadi tempat kita bersekutu dan bertumbuh dalam Tuhan. Sebagai bagian dari tubuh Kristus, maka tidak baik kalau kita hanya menjadi penonton di gereja, hal ini akan membuat pertumbuhan kita dangkal. Kita harus ikutan ambil bagian dalam pekerjaan Tuhan, hal ini bukan untuk orang lain tetapi juga untuk pertumbuhan kita sendiri dan kemuliaan Tuhan.

Sebagai anggota Permata di tengah-tengah gereja, kita juga memiliki peran lain sebagai anak di tengah keluarga, sebagai mahasiswa dalam studi kita dan sebagai karyawan bagi Permata yang sudah bekerja. Sebagai orang yang bertumbuh dalam Tuhan, maka peran ini semua harus kita jaga supaya seimbang dalam menjalaninya. Sekalipun study atau karir kita sukses, namun kalau kita tidak pernah sempat ke gereja dan mengabaikan hal-hal yang rohani, saya pikir ini tidak berarti. Sebaliknya, permata yang sangat aktif melayani di gereja, dan melawan orang tua dan tidak bertanggung jawab dengan studinya adalah Permata yang gagal. Kita harus menjalankan peran kita dengan seimbang dan bertanggung jawab. Karena maksimal dalam hal yang satu dan sangat minus di bagian yang lain akan membuat kita timpang.

Untuk menjalankan peran ini, Permata harus belajar dan melatih sejak dini tentang prioritas dalam hidupnya. Prioritas bukan hanya diperlukan ketika kita Permata, tetapi dalam kehidupan ke depan nantipun prioritas semakin diperlukan untuk memagari jalan-jalan hidup kita. Prioritas adalah melakukan hal-hal yang mengikuti urutan pentingnya dan ini bukan hal yang mudah. Kemampuan menentukan hal-hal atau tindakan prioritas itu adalah sesuatu kemampuan yang tidak diperoleh dalam satu hari. Permata harus melatih diri sejak dini, karena Permata yang menjalankan prioritas akan lebih berkualitas dibanding Permata yang tidak memiliki prioritas. Jangan pernah berpikir, Saya masih muda dan saya ingin bersenang-senang, tanpa ada prioritas yang penting untuk dikerjakan, ini adalah pemikiran yang sangat salah.

Pengkhotbah mengatakan untuk segala sesuatu ada waktunya, saat ini waktu kita sebagai anggota Permata, dan juga merupakan saat-saat kita menjadi mahasiswa. Tiba saatnya waktu ini akan berlalu, dan kita sudah berpindah ke waktu lain dalam hidup, misalnya yang study sudah bekerja dan anggota Permata menjadi anggota Moria atau Mamre. Untuk semua waktu ini, mari kita lakukan peran kita masing-masing dengan sungguh-sungguh. Supaya setiap saat yang kita miliki dalam perjalanan hidup kita menjadi lebih bermakna dan kita belajar banyak di dalamnya.

Untuk sukses di semua bentuk kehidupan, dari pihak kita pasti dibutuhkan hikmat dan kemampuan (kompetensi). Mahasiswa ingin berhasil menjadi anak yang menyenangkan orang tua, berhasil dalam study dengan IP yang terbaik juga berhasil dalam pelayanan dan pekerjaan nantinya. Sukses bisa diuraikan sebagai realisasi progresif dari sebuah tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Sukses yang seperti ini memberikan pengertian kepada kita, bahwa disiplin untuk memprioritaskan dan kemampuan untuk bekerja penting dalam mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.

Untuk belajar mengembangkan diri dalam menentukan hal-hal yang prioritas maka Permata perlu mempelajari kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan dalam sehari-hari. Dalam mengerjalan tugas-tugas kita, maka tugas ini ada dalam salah satu dari empat kategori yang mungkin yaitu,
tugas yang sangat penting dan sangat mendesak
tugas yang sangat penting dan kurang mendesak
tugas yang kurang penting dan sangat mendesak, dan
tugas yang kurang penting dan kurang mendesak.

Kita harus mulai belajar mengenali tugas-tugas yang penting untuk dikerjakan terlebih dahulu. Mengenali tugas yang lebih penting dan mampu mengerjakannya dengan baik secepatnya sebelum mendesak untuk dikerjakan, akan memberikan hasil yang terbaik. Permata yang menyelesaikan tugas-tugas pentingnya jauh sebelum deadline, akan memiliki waktu untuk menyelesaikan tugas-tugasnya dari peran-peran yang dimilikinya. Kemampuan menentukan prioritas ini, tidak mudah, diperlukan latihan yang banyak dan kontinu sehingga akan terbentuk pribadi yang berkualitas dan mengatur prioritas dalam hidup. Prioritas dalam hidup bukan membuat hidup kita menjadi seperti robot, namun sebaliknya membuat kita leader bagi diri sendiri dan memiliki banyak waktu untuk melakukan banyak hal.

Dalam menentukan prioritas, maka kita harus tegas kepada diri sendiri untuk melakukan apa yang menjadi prioritas kita. Kemampuan melakukan evaluasi prioritas adalah yang menjadi hal yang paling mendasar dalammembuat prioritas. Hal ini karena menentukan prioritas itu bukan hal yang mudah seperti membedakan hitam dan putih. Kita akan bertemu banyak hal yang sama pentingnya dan sama nilainya, sehingga diperlukan hikmat untuk menentukan yang mana yang akan terlebih dulu dikerjakan. Bahkan mungkin kita harus melepaskan beberapa hal yang kurang penting ketika kita memutuskan mengerjakan pekerjaan penting. Kita tidak bisa mengerjakan semuanya, karena itu kita harus memilih mengerjakan yang paling prioritas.
Kita perlu membuat daftar prioritas, supaya pekerjaan kita menjadi sangat jelas bagi kita, setelah jelas maka kita perlu mengatakan “tidak” kepada yang penting supaya kita mengatakan “ya” kepada yang terbaik. Keterbatsan kita, juga waktu yang terbatas dan keadaan darurat memaksa kita untuk memprioritaskan dan bekerja secara efektif. Karena untuk segala sesuatu ada waktunya dan kita tidak memiliki cukup waktu untuk melakukan semua hal, mari kita melakukan apa yang harus dikerjakan dalam waktu yang kita punya.

Jadi apa hal yang sesungguhnya ingin kita lakukan dalam waktu yang kita miliki? Kita perlu memikirkan apa yang paling kita inginkan dalam kehidupan, apa yang tidak ingin dilepaskan kalau kita memang tidak bisa memiliki segala-galanya. Karena tidak akan ada orang yang menjelang akhir hayatnya akan mengatakan, “saya ingin menghabiskan waktu lebih banyak untuk uang”.