NdCharo, Buku & Artikel

"Aku ingin menjadi seorang yang menulis karena berkembang, dan berkembang karena menulis" kutipan dari Santo Agustinus

Monday, August 18, 2008

BERCAHAYALAH SEPERTI BINTANG-BINTANG

(Refleksi ulang tahun PERMATA GBKP ke-60)

Ketika semangat mulai pudar, daya juang semakin lemah, idealisme mulai menguap dan budaya instan menjadi gaya hidup...mau jadi apakah orang muda?

Setiap masa yang dilalui memiliki tantangan dan pergumulan sendiri. Saat ini, langkah kaki PERMATA sudah masuk usia ke-60 dan era yang dijalani adalah era informasi. Dunia semakin global dan teknologi informasi membuat jarak menjadi nol. Tuntutan kompetensi Sumber Daya Manusia semakin tinggi supaya layak bermain di era globalisasi ini. Bagaimanakah dengan SDM PERMATA ketika usia semakin senja?

Rangkaian kegiatan untuk mempersiapkan hari jadi PERMATA ke-60 ini sudah dilakukan jauh-jauh sebelumnya. Panitia ingin mempersembahkan yang terbaik dan meninggalkan yang terindah dalam sejarah PERMATA. Pariwisata menjadi isu yang diangkat untuk mengambil bagian dalam Visit Indonesia Year 2008. Kerja Tahun PERMATA akan menjadi puncak kegiatan perayaan HUT ini, yang dilaksanakan di Retreat Center Suka Makmur pada tanggal 19-21 September 2008. Selain itu bakti sosial, pengobatan massal, lomba seni dan olah raga menjadi kegiatan yang dilakukan jelang puncak acara.

Melakukan kegiatan yang berdampak positif selalu ada dalam benak Panitia. Tapi tidak mudah dalam pelaksanaannya. Kesibukan dan tuntutan pekerjaan PERMATA sering sekali membuat prioritas ambil bagian dalam kegiatan PERMATA menjadi terbelakang. Mengangkat budaya sungguh sangat baik dilakukan oleh orang muda. Namun menjadi pribadi yang unggul, baik dalam hal soft skill dan juga hard skill menjadi penting dan utama. Thema HUT PERMATA ke-60 ini adalah,”bercahayalah seperti bintang-bintang.”

Bercahaya bukan karena ada cahaya yang dipantulkan. Namun seperti bintang yang menjadi sumber cahaya itu sendiri, kita perlu merenungkan lebih dalam kehidupan masa muda ini. Masa muda, masa indah, jiwa penuh dengan cita-cita, sedikit syair lagu yang tidak asing bagi kita. Cita-cita PERMATA saat ini adalah menjadi bintang. Ini bukan suatu yang mudah dan bisa dicapai hanya dengan menantikan datangnya masa depan. Untuk mencapainya harus ada perjuangan dan disiplin diri yang tinggi untuk tujuan yang jelas di depan. Mengikuti arus kemajuan serta kemudahan yang ditawarkannya hanya menjadikan manusia semakin instan, hedonis, praktis dan ikut kemana arah angin zaman.

Banyak aspek hidup yang diisi oleh peran pemuda. Mampukah PERMATA bercahaya di setiap peran yang dilakonkan? Ini menjadi pertanyaan dan renungan bagi kita semua PERMATA. Sudah tidak saatnya kita menyalahkan pihak luar, kenapa kita PERMATA begitu melempem. Sudah saatnya kita bangkit dengan semangat muda yang baru dan militansi yang kokoh untuk suatu kerinduan menjadi bintang. Sudah saatnya orang muda sadar bahwa kekayaannya adalah semangat dan kerja keras. Tidak malas, tidak cepat menyerah dan tidak apatis.

Sambil berjalan memasuki usia ke-60 ini kita mulai membangun jalan. Jembatan yang akan menghubungkan saat ini ke masa depan yang akan menjadikan kita bintang yang bercahaya di tengah-tengah dunia yang sudah tersesat ini. Dunia ini sedang menuju ke kebinasaan, kita harus mulai berbalik dan melawan arus dunia ini. Memang tidak mudah kawan, tapi percayalah...ada ALLAH yang hidup yang akan menopang kita untuk melalui setiap kesulitan hidup. Kesulitan yang Tuhan akan ijinkan kita lalui untuk mengasah PERMATA lebih bercahaya dan indah.

Allah memanggil kita untuk menjadi terang. Menjadi terang melalui perkataan, pikiran, tingkah laku dan juga seluruh kehidupan kita. Takut TUHAN akan membuat kita tidak memiliki ketakutan apapun dalam hidup ini. Namun ketika orang muda sudah jauh dari takut TUHAN, maka dunia ini akan menjadi sangat menakutkan dan kita tidak akan bisa bercahaya dan mengalahkan dunia ini. Orang muda yang takut Tuhan akan selalu melihat dirinya bagian dari dunia besar milik Tuhan. PERMATA bukan hanya bagian dari orang Karo dengan daya saing kecil. PERMATA yang sering di bilyar-bilyar sudah saatnya sadar kalau dirinya bukan hanya bagian dari meja bilyar. PERMATA yang suka belanja bukan hanya bagian dari mall, plaza, atau kafe. PERMATA dengan globalisasi adalah bagian dari dunia yang luas. Sudah saatnya PERMATA semakin meningkatkan diri dan siap memasuki bentuk dunia apapun dalam hidup ini dan menjadi bintang.

SELAMAT ULANG TAHUN KE-60.

PANJANG UMUR DAN MENJADI AGEN PERUBAHAN DIMANAPUN.

TUHAN MEMBERKATI KITA SEMUA.

Nomi Sinulingga (Sekretaris Umum PERMATA Pusat)