NdCharo, Buku & Artikel

"Aku ingin menjadi seorang yang menulis karena berkembang, dan berkembang karena menulis" kutipan dari Santo Agustinus

Monday, December 12, 2005

Dengan Hati Menuju Tempat Tertinggi
Penuli : Gede Prama
Penerbit : Elex Media Komputindo, 2003

Kealamian dimanapun adalah sahabat kejernihan, kejujuran dan bahkan kebijakan. Berbeda dengan pendidikan serta pengalaman, yang mengenal wacana sebagai kendaraan kemajuan. Kealamian malah berjalan sebaliknya, ia sering kali tersembunyi rapi dalam silence. Sebagaimana awan, kita hanya memerlukan satu kegiatan : diam. Apalagi diam yang dibimbing oleh keiklasan, bukan menjadi tidak mungkin kejernihan menjadi sahabat karib yang hidup. “naturalness is found in silence”.

Dunia kata-kata memiliki ruang interpretasi yang lebih sempit, dunia tindakan yang diam memiliki ruang interpretasi yang lebih lebar. Bahkan kelebarannya pun tidak pernah bisa didefenisikan sampai kapanpun. Ia mengundang jutaan penafsiran, namun angka kinerjalah batasnya, tindakan yang diam. Dalam kerangka yang sangat sederhana, ada dua sumber joy. Joy yang bersumber dari luar dan yang bersumber dari dalam. Keduanya memiliki cirri untuk masing-masing. Kegembiraan yang berasal dari luar (jabatan, gaji, mobil, rumah, dan lain-lain) memiliki awal dan akhir. Di samping itu, ia mengenal siklus naik dan turun. Kegembiraan dari dalam (pengertian mendalam tentang hakekat hidup bahwa semuanya akan berlalu, rasa syukur, hidp bersama sang jiwa) lain lagi. Dalam kualitas inner sources of joy yang mendalam, tidak ada awal dan akhir. Ia juga tidak dipermainkan oleh siklus.

Bunga tidak bicara, namun tetap berguna banyak dengan menaburkan keharuman dan keindahan. Ditempat manapun dan di waktu manapun, bunga senantiasa bekerja dengan tindakan-tindakannya. Kalau boleh jujur, dalam taman kehidupan manusia manapun, ada tertanam pohon-pohon bunga yang bernama hati. Begitu kita lahir ia sudah ada. Mirip dengan taman yang sebenarnya. Pohon-pohon bunga tadi membutuhkan upaya pemeliharaan yang rapid an telaten. Ada kegiatan menyiram, memupuk dan menggemburkan tanah. Yang paling penting, pohon-pohon bunga (baik yang pengandaian maupun yang sebenarnya) memerlukan sentuhan-sentuhan tangan yang penuh dengan cinta dan kasih sayang.

Kesehatan tidak hanya berarti tiadanya penyakit, tetapi kebahagiaan dan rasa syukur dari dalam yang mengendap dalam waktu yang lama. Dengan konsepsi ini, unsure-unsur yang bernama body, mind, spirit, soul dirangkum secara keseluruhan dalam sebuah kata inner joyfulness.

Untuk menang, Anda dan saya tidak memerlukan kearifan jiwa. Semua serba menyenangkan, bermandikan tepuk tangan dan kekaguman orang dan yang paling penting keluar dari lapangan berselimutkan pujian banyak orang. Namun untuk kalah, ceritanya jauh sekali berbeda. Ejekan dan makian, usaha kita seakan sia-sia, banyak mata yang tadinya bersahabat menjadi musuh. Tetapi di balik semua ejekan dan hinaan tadi tersembunyi danau-danau kemuliaan yang sangat luas. Kekalahan adalah gurunya kesabaran, kearifan dan kebijaksanaan yang tidak ada tandingannya. Sesuatu yang tidak dapat diberikan oleh kemenangan manapun. Kekalahan yang melahirkan kualitas hidup akan mengantarkan kepada kemenangan yang sesungguhnya.

Air laut jumlahnya jauh lebih banyak dibandingkan dengan air sungai. Satu-satunya sebab yang membuatnya demikian adalah karena laut berani merendah. Air mata kerap kali menjadi pencuci jiwa dan hati yang amat menakjubkan. Sering kali, bahkan meningkatkan rasa syukur kemudian ketika gelak tawa datang berkunjung. Dari segi kedalaman renungan, air mata tidak jarang membawa pemiliknya menyelam dalam ke sumur pemahaman dan pencerahan.

Rugi besar siapa saja yang tidak memiliki hobby membaca. Kemalasan orang untuk tidak membaca membuat orang kehilangan kesempatan untuk tertawa -terutama menertawakan kebodohan sendiri.

Dalam kehidupan yang berakar ke dalam, energi utama yang mendorong perubahan dan kehidupan bukan lagi pujian dan makian orang lain, namun kenikmatan untuk senantiasa bersyukur dalam melakukan pekerjaan. Kehidupan bambu kuat dan kokoh karena berakar ke dalam, hidup dalam keheningan dan kerendahhatian. Bambu tidak memiliki bunga dan buah, bambu tetap berdiri tegak tanpa sumber kesombongan terakhir (bunga dan buah). Cuaca buruk membuat siapapun jadi besar dan segar, maka masalah adalah vitamin yang menyuburkan.

Tuesday, December 06, 2005

KEMULIAAN NATAL DALAM KESEDERHANAAN

Kesibukan persiapan untuk menyambut natal sudah mewarnai kegiatan semua lembaga gereja GBKP sejak beberapa bulan yang lalu. Ada antusias yang besar di wajah anak-anak KAKR untuk mengambil peran dan mempersiapkan diri untuk perayaan natal. Latihan drama tentang kelahiran Yesus dan juga tari-tarian yang menyatakan sukacita natal. Paduan suara gereja sudah semakin rutin mengolah vocal mereka untuk memberi pujian yang terbaik pada perayaan natal yang akan dilakukan. Anggota PJJ (Perpulungen Jabu-Jabu) dan Moria sudah sejak bulan lalu terlihat sibuk dengan bahan seragam. Anak sekolah minggu juga tidak mau ketinggalan dengan seragam putih yang indah, baju baru dan sepatu baru yang akan mereka kenakan pada hari natal dan tahun baru nanti.

Kesibukan ini bukan hanya pada gereja GBKP, tetapi hampir semua gereja, persekutuan-persekutuan Kristen baik di kantor-kantor atau di kampus-kampus sibuk mempersiapkan Natal. Bahkan dunia bersukacita menyambut natal, ini terdengar dari lagu “Joy to the world”, yang berkumandang dimana-mana. Fakta-fakta natal yang dinyanyikan dalam lagu-lagu, dihafalkan anak-anak dalam drama, digambarkan pada kartu-kartu telah sangat kita kenal sehingga sangat mudah untuk kehilangan makna dibalik fakta-fakta itu.

Ketika saya menyalakan komputer untuk mengetik bahan renungan ini, Microsoft Windows menunjukkan tanggal, secara tidak langsung mengakui, bahwa kelahiran Yesus sangat penting sampai membagi sejarah menjadi dua bagian. Namun kejadian yang membagi sejarah itu mungkin disaksikan lebih banyak hewan dari pada manusia. Kedatangan Allah yang Maha Besar ke muka bumi ini mengambil tempat di kandang hewan, tanpa bidan atau dokter dan tidak ada tempat untuk meletakkan Raja yang baru lahir itu kecuali di tempat makanan hewan.

Setelah merenungkan kisah natal yang menyatakan kelahiran Yesus beberapa hari ini, saya bertanya pada diri sendiri, kalau Yesus datang untuk mengungkapkan Allah pada kita, lalu apa yang saya pelajari tentang Allah di hari natal ini ?

Rendah hati, bisa didekati, penampilanNya sangat sederhana, tampaknya bukan kata-kata yang pantas untuk menggambarkan Ilahi. Yah..Dia datang dengan mengosongkan diriNya dan meninggalkan kemuliaanNya kata kitab Alkitab. Dia lahir saat semua tertidur dengan lelap, tetapi gembala yang di padang menerima berita sukacita itu, bahkan ribuan malaikat surgawi bernyanyi memuji Tuhan. Gembala di padang yang merupakan orang yang paling rendah statusnya di masyarakat mendapat berita keselamatan menjadi yang pertama. Dia yang mulia, mendatangi langsung golongan orang yang paling rendah dan hina menurut pandangan manusia.

Bagaimana dengan perayaan-perayaan Natal yang kita lakukan? Sudahkah itu menjangkau golongan yang paling rendah menurut pandangan manusia?

Natal yang kita lakukan adalah sukacita merayakan hari ulang tahun Kristus. Perayaan natal yang dilakukan sering sekali membutuhkan biaya yang besar, dan kesuksesan natal sering diukur dengan kemeriahan dan banyaknya jemaat yang hadir. Natal yang megah membuat orang-orang yang kurang mampu ekonominya menjadi sungkan untuk bergabung. Ketika semua mendandani diri dengan yang terbaik maka ini membuat natal menjadi sesuatu yang tidak terjangkau oleh kaum yang ekonominya lebih rendah. Ini adalah salah satu fakta natal saat ini. Tetapi setiap orang yang merayakan natal dipanggil untuk membagikan sukacita natal itu bagi orang lain, bukan berhenti setelah perayaan natal selesai.

Bagaimana dengan orang-orang yang ada di jalanan saat ini, mereka bisa melihat suasana natal di mal-mal, di jalan-jalan, toko-toko dan gereja-gereja. Mereka tidak mampu menjangkau natal yang digambarkan itu. Berapa natal lagi yang akan mereka lalui untuk mengubah kehidupan mereka, setidak-tidaknya kehidupan jiwa mereka, bukankah itu yang terpenting? Bagaimana dengan yang sakit dan terbaring lemah di rumah sakit. Tukang-tukang becak yang mengantar orang-orang ke perayaan natal, dan masih bekerja sampai jauh malam, ya…sampai perayaan natal selesai. Apakah damai natal dan makna natal mereka dapatkan? Orang-orang yang sedang merayakan natal, apakah mereka mendapatkan makna natal yang sesungguhnya?

Kristus datang dalam kesederhanaan dan bisa didekati. Banyak orang percaya yang Tuhan pakai untuk membagikan kasih natal pada orang-orang yang tidak mampu mengadakan perayaan natal. Ada yang merayakan natal dengan orang-orang yang ada di jalanan, sekalipun sederhana tetapi Kristus lebih nyata. Ada yang mengunjungi orang sakit di rumah sakit dengan hadiah-hadian natal, serta bernyanyi bersama yang sakit ketika malam natal tiba sehingga makna natal bagi si sakit dan orang-orang yang melakukan pelayanan itu lebih dalam.

Beberapa anak Permata GBKP tahun lalu yang setelah selesai kebaktian malam natal, berkumpul dengan kue-kue serta makanan yang lain dan siap turun ke jalan untuk dibagikan kepada tukang becak dan anak-anak jalanan. Mahasiswa banyak juga yang mengadakan perayaan natal di penjara bersama para napi. Keluarga Kristen yang membagikan kue-kue ke tetangga mereka yang kurang mampu. Ketika melihat sukacita di mata orang-orang yang kecil ini, maka rasa syukur karena Kristus lahir akan lebih terpancar dari dalam hati. Perayaan natal dengan kaum yang lebih kecil mungkin menguatkan mereka, bahwa hidup di dunia ini hanya sebentar, sekalipun menderita dan kekurangan, tetapi penyelamatan Kristus membuat ada harapan bahwa hidup di surga nanti akan lebih indah dan itu lebih dari semuanya.

Keluarga berkumpul dihari natal namun sering yang dinikmati adalah pertemuan itu sendiri. Anggota keluarga yang jauh yang berkumpul di hari natal sering juga membuat kita bahagia karena kita bisa saling melepas rindu, hal ini tidak salah. Tapi ini semua akan lebih bermakna kalau kita bersama keluarga bisa berdoa bersama dan sama-sama merenungkan secara pribadi apa makna natal yang akan kita peroleh di tahun ini. Sejauh mana sudah kita bertumbuh dalam pengenalan akan Tuhan. Malam natal adalah saat yang tepat untuk merenungkan kehidupan ini. Secara pribadi merenungkan kehidupan yang sudah dijalani, mungkin kita akan menemukan bahwa kita yang dulu sudah banyak berubah dibanding kita yang sekarang, dan kita percaya bahwa bersama Tuhan, kita dimasa depan akan berbeda dengan kita saat ini.

kalau Yesus datang untuk mengungkapkan Allah pada kita, lalu apa yang bisa orang-orang percaya lakukan untuk menyatakan tentang Allah bagi orang lain di hari natal ini ?